Monday, January 17, 2011

Mendadak Adzan

Di awal bulan puasa cerita ini bermula, tatkala orang sedang sibuk2nya beribadah gw dengan rasa penuh percaya diri sibuk juga untuk memikirkan lebaran pakai baju apa dan dapat angpao berapa he..he.. sambil berhayal traf tinggi gw melangkahkan kaki tour de mall alias mampir ke mall2 yang tersebar di ibukota Jakarta raya. Memang terdengar agak kurang kerjaan sih he..he.... tp eiiits jangan sedih...

Tour de mall gw ini bukan tanpa sebab musabab. Pagi nan sepoi dibilangan BSD menantang gw untuk beraktifitas selayaknya tukang sayur, bangun pagi untuk sekedar berebut jengkol dan sedikit ikan peda. Pagi itu entah membuat gw sangat bersemangat untuk beraktifitas sewajarnya

Bangun tidur kuterus mandi tentu saja tidak lupa untuk menggosok gigi, habis mandi kutolong ibu, berhubung ibu ada di Indramayu maka ku tolong diri sendiri aja untuk membersihkan tempat tidur, tempat makan, jg tempat-tempat lainnya kadang kalau lagi kumat tempat pembuangan sampah ahir (TPA) kalo lagi kumat versi lain kadang TPU alias tempat penguburan umum (niat jaya ya).

Singkat kata setelah gw menengong beberapa mall di bilangan BSD seperti WTC mall matahari, ITC, BSD Plaza dan Teras Kota, garis edar gw mencapai daerah bilangan semanggi, tanah abang lalu ratu plaza. Sebenernya dari ratu plaza itu adalah halte tujuan pulang karena ada mobil yang menuju BSD secara langsung, tepat, nyaman, dan sentosa, maka gw berfikiran untuk naik bus tersebut untuk menutup bab petualangan tour de mall gw, tapi berhubung sang bus itu tempo2 datangnya on schedule tempo2 dengan ajaib ngaret jaya maka gw gak pernah berpatokan ama jadwal yang selalu rapih terpampang di halte utama serapih jadwal imsak untuk Jakarta dan sekitarnya. Petualangan mall to mall sudah gw anggap berahir gw sudah puas memandang, sekali lagi puas memandang karena kenyataannya gw gak beli apa2 ups!

Gw menjejakkan kaki di halte Ratu Plaza. Dengan muka penuh sopan santun dan jiwa bersahaja gw bertanya kepada sang embak2 karcisawati yang sedari tadi terlihat sibuk ngitung karcis sambil sesekali menghitung harta gono gini Mbak Atta versus Raul lemos. Percakapan terjadi dengan sempurna

Gw: "Hi gal how's goin'?"
Sang karcisawati: "oooo mau beli karcis?"
Gw : How's Jakarta these day?"
Sang karcisawati: "ooo baru aja lewat mas lima manit yang lalu"

Gw panik jaya, dan adrenalin membara. Terpacu untuk mengejarsang bus pujaan. Berhubung rute sang bus akan muter di FX – PS - lalu keluar dipojokan SCTV dan Panin building sementara Ratu Plaza deket dengan lamer Panin building itu, maka pikiran brilian gw menyarankan untuk nyegat.com, dengan semangat yang tak kalah ama semangatnya Cut Tari cari perlindungan maka gw putuskan untuk sedikit jalan menyusuri trotoar nan cantik berlubang.

Setibanya di tempat tujuan alangkah mujurnya sang bus ngeloyor dengan ajeknya, gw berlari lari mengejar mimpi, mimpi tidur di bus dengan segera, sayang sungguh sayang sang supir ga' butuh uang, doi ngeloyor bersahaja ..... tanpa peduli betapa sakitnya aku......, gw pun gak berhenti disitu, gw putuskan untuk mengejar sang bus lagi. kali ini dengan perantara sang bajaj imut nan suaranya membahana, gw pun beruntung abang bajaj mendengar jeritan pilu hati gw. Sekonyong2 sang bajaj ready to go di depan mata, teringat film2 action Jacky Chan, dg pandangan dan sikap tubuh heroik gw bilang ke abang bajaj "bang kejar bus itu! Segera" si abang pun seiya sekata ama gw doi langsung tancap gas. Bus pun semakin dekat, semakin mudah di gapai, tapi ujian berat kembali melanda, tiba2 sang bajaj mati mesinnya.

Mata gw terus memandang bus, yang gw liat cuma bus yang semakin menjauh meter demi meter sementara gw stuck dengan abang Bajaj dan beracting memeriksa mesin seolah montir profesional.

Bajaj mogok dengan sempurna,
Hati gw dongkol
Mata gw nanar
Gw menyerah kalah dan kudu bayar,
Sang bajaj meminta tarip bayaran yang diatas rata2,
Hati gw sedih tak berdaya,
Bayarlah gw dengan terpaksa.
Lalu semua tampak hampa
Gw cuma merasa it's useless.

Abang abang pun memberikan bonus nasehat ke gw sebelum doi pergi dengan bangga "Mas, lain kali kejar pake taksi, pasti nyampe" gw tertegun pasrah, sambil mata berkaca2 gw bergumam "pengen gw pelihara di akuarium tuh abang bajaj".

Gw jalan menyusuri bagian Jakarta antah berantah mau gak mau harus nunggu bus berikutnya yang konon akan lewat lagi 2 jam berikut. What should I do to kill my time?. Menangis Bombay dan tersedu syahdu. sampai gw sadar ternyata pengelanaan gw nyampe di depan pasar terkenal sepanjang masa Jeng..jeng... "Pasar Taman Puring" dengan sisa energi, jiwa gw kembali bergelora, karena baru kali ini gw ke pasar taman puring yang oleh anak gaul Jakarta disingkat jadi Tampur, berasa ke gaulan gw semakin maksimal karena gw ternyata mampu ke tampur walau serba ajaib. Gw cek bebi cek, gw tinjau lalu gw berkesimpulan kalau pasar tampur adalah pasar beneran yang panas sesak berasap dan barang yang ada serba fake. Gw kembali di titik kecewa. Gw tengok jam di tangan orang, menunjukan kalau gw masih kudu nunggu bus1 jam lagi, ahirnya keimanan gw berkata "wahai orang-orang yang beriman mending lo ke mushola di sebelah noh dari pada beredar di mari, gak penting tau" ahirnya gw setuju ama keimanan gw, gw membasuh diri dan berdiam dimushola, didalam mushola terlihat ada satu2nya orang yang sedang baca alquran, gw cuma duduk rapih dan menunduk sambil sesekali menghitung harta gono gini Mbak Atta versus Raul Lemos (terinspirasi ama mbak2 karcisawati)

Waktu ashar menjelang, tiba2 sang pemuda pembaca alquran memerintahkan gw untuk adzan, "de', silahkan adzan udah masuk waktu ashar.."hati gw bercampur antara senang di panggil "de" tertanda gw masih terlihat remaja, ama merasa tertantang sebagai penyayi sekaliber Shereen Sungkar degan kapabiliti yang memadai serta kelebihan cengkok2 yang mumpuni. Gw tertarik untuk mencoba. Entahlah ini apa namanya , ini tak terpikirkan panjang oleh gw semua terjadi begitu saja, bisa jadi adrenalin pengejaran Bus kembali terpicu secara tak terduga gw sudah ada di podium untuk melakukan adzan ashar untuk daerah Taman Puring dan sekitarnya, gw tarik nafas sedelam2nya dan mengambil nada c supaya pas ama ritme detak jantungg gw.

Bait pertama teralun....
(Mas2 pembaca alquran sedikit protes krn nadanya kurang tinggi, doi mengharapkan gw lbh lantang)

Bait kedua teralun.....
(Mas2 pembaca alquran batuk2 manja pertanda nada gw masih terlalu rendah dan agak sedikit fals. Gw mencoba memperbaiki dengan mengambil nada do titik 2)

Bait ketiga teralun....
(Mas2 pembaca alquran diam aja pertanda pasrah dan sedikit menyesal mememrintahkan gw untuk adzan)

Bait keempat... (gw mendadak lupa ingatan, yang terpikirkan cuma nada "sori2 jek" nya keong racun)
(Mas2 pembaca alquran menutup muka dan pergi ke toilet mengunci diri sampe gw selesai adzan).

Semua Bait sudah teralun, gw masih gak tau apakah gw adzan apa gw curhat on air, atau gw sebenernya nyanyi keong racun dari tadi karena terbukti setelah gw kelar adzan semua orang banyak bermunculan di mushola. Gw gak mau ambil pusing, yang penting misi mendadak adzan gw selesai, gw senyum2 ajaib, bus kesayangan tak lama muncul, gw pulang dengan damai dan akhirnya gw bahagia sampai ahir hayat..

Pesan moral : kalau mau cepet dapet bus, adzanlah...

No comments:

Post a Comment