Monday, January 17, 2011

Apa yang lo lakukan pada saat mati gaya?

Pergi ke sebuah tempat yang baru secara monokotil alias sendirian biasanya kecenderungan untuk mati gaya semakin besar. Apalagi tempat yang kita kunjungi biasanya adalah sekolah atau kampus orang (lg mikir emang ada ya kampus bukan orang?? sutralah), Selain cengo, berasa diliatin khalayak ramai, sampe pada tahap akut pengen pipis di tempat. Itu memang wajar dan lumrah kok asal jangan efek yang ditimbulkan tiba2 kayang, roll depan, lalu sikap lilin aja.

Mati gaya emang kadang gak bisa dihindari dan unpredictable karena mati emang kehendak yang Maha kuasa dan hanya Dia yang tau kapan waktunya serta gaya emang selalu menyertai benda yang berenergi, dan kita salahsatunya, Jadi menjelang ramadhan ini siapkan iman dan takwa untuk menghadapi mati gaya! (penjelasan sok ilmiah agamawis di atas sepenuhnya ngaco, trust me!). Nah kalo gitu adanya, tinggal bagaimana kita mengolahnya aja supaya kita tidak terlihat mati gaya. Terlihat gaya sih boleh tapi terlihat matinya itu yang repot.

Gw punya tips and trik biar gak mati gaya.
Pertama lo kudu waspada ama tempat2 yang bikin lo mati gaya, misalnya kampus orang, mall, wc umum, kuburan (saat malam jumat 13 gelap gulita, dan memaksa lo harus berada di kuburan paling mati gaya deh, kalo ini terjadi gw curiga kalo profesi lo kemit kuburan), kamar sendiri (emang ada ya orang mati gaya di tempat ini? Mungkin aja sih), dan ruang kelas (biasanya bila ada perintah langsung dari dosen untuk maju, itu yang paling bikin mati ditempat ini). Serta masih banyak tempat2 yang lain yang tentunya disesuaikan dengan kebiasaan masing2.

Persiapkan perlengkapan yang mumpuni dan kira-kira bisa dilakukan pada saat lo sendirian. Yang menjadikan lo terlihat sibuk pada saat tanda2 mati gaya mendekat. Seperti hand phone, BB, kalkulator, tasbih, alat marawis, gong, dan alat lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Berteman lah dengan orang yang banyak gaya, jadi pada saat lo kekurangan gaya tinggal contek2 dikit gaya doi. Tapi hindari orang2 yang sok gaya, apalagi gayanya yang agak sulit diterima nalar dan nyentrik seperti gaya pengasuh rubric ketik REG [spasi] JENENG, kecuali itu lo banget, gw gak bisa maksa kalo gitu.

Hindari menggunakan pakaian yang terlalu menarik perhatian khalayak ramai, seperti pakaian dengan warna dan model mencolok, seperti gaya badut bekantan dufan atau gaun yang compang2 camping (walau niat lo kaya bajunya Beonce, pikirkan lagi deh) atau pakaian ala kadarnya dengan ornamen gitar kecil di lengan kanan. apalagi jelas tertulis di depan ruangan “PENGAMEN DAN PENGEMIS DILARANG MASUK” big no no ya!

Pada saat persiapan udah maksimal, gaya udah ciamik, lo akan siap untuk menghadapi serangan mati gaya tinggal mempraktekannya aja sedemikian rupa supaya lo terhindar dari pandemik mati gaya.
Pada saat detik2 mati gaya mendekat segeralah waspada buat diri lo sendiri terlihat bergaya dan PD, selalu pikirkan bahwa lo udah siap menghapi mati gaya ini, supaya hati tenag dan jiwapun tentram, masih mati gaya? tinggal nyalakan HP atau BB, online atau sekedar cek pulsa. Bila masih mati gaya keluarkan tasbih dan buat seolah lo sedang berdoa sepanjang waktu. (hati2 efek samping dari gaya ini sering disangka Sech Puji) mainkan alat marawis bila dirasa perlu atau sok-sok sibuk dengan kalkulator supaya lo terlihat sedang mambuat laporan laba-rugi perusahaan. (jangan dilakukan pada saat lo mati gaya di WC umum, serius ini gak ngaruh)

Bila semua masih membuat lo mati gaya lo tabuh aja gong yang sedari tadi lo gendong, pada saat orang brisik akibat reaksi perbuatan yang lo lakukan, segeralah lo ngabur dari tempat itu. Kalo masih mati gaya jg gw sarankan lo pura2 mati. Lalu ngabur pada saat orang sibuk menelepon ambulance. Masih mati gaya jg? reg MATI GAYA [sepasi] JENENG, mungkin ini semua disebabkan karena nama lo yang gak cocok ama muka lo! no wonder kalo lo mati gaya terus!

No comments:

Post a Comment