Sunday, January 16, 2011

Melarat dini: sebuah tragedi tak terduga di sebuah ATM

Siang itu hari begitu terik tp dibilangan Depok semua tampak wajar dan lumrah saja, Pasha "ungu" masih terus bertanya ke semua orang "pernakah kau merasa hatimu kosong?" padahal Iis Dahlia sudah menjawab "maafkanlah sayangku ku tak lagi menyayangimu". Dalam hati gw bertanya "kenapa pagi hari ini gw gak punya duit?" (dalam hal ini gak ada korelasi antara Pasha, Iis Dahlia dan dompet gw yang kosong) lalu naluri lelaki gw berkata gw harus bergegas ke ATM terdekat untuk sekedar tarik tunai, singkat cerita gw udah berhasil menemukan ATM terdekat, dengan hati penuh bangga dan sendu sesendu Ridho Rhoma yang gw gak abis pikir kenapa dia masih menunggu, setelah sekian lama menanti.
Dengan kecepatan super, gw pencet2 tombol yang ada mengikuti pola hapalan PIN yang ada. Lalu transaksipun berjalan dengan sewajarnya, namun detik berikutnya betapa hati gw gak kecewa ternyata eh ternyata ATM error seketika. Lalu kartu ATM gw keluar aja dulu tanpa pamit atau izin “perlu transakasi yang lain?”. Hati gw gundah, cemas dan bimbang karena sejumlah uang yang gw order gak kunjung keluar. Dengan intelejensia tingkat tinggi yang gw miliki, segera ATM gw masukan kembali dan gw cek saldo, dan yang bikin hati gw miris serta gundah adalah saldo gw sudah kepotong. Hati gw menjerit, batin gw meronta dan Ridho Rhoma terus menunggu.

Gw telepon no yang tertera di Mesin ATM, nada tersambung lalu suara di seberang sana menjawab, “Hallo selamat siang dengan Rani Bakmi GM bisa saya Bantu?” hati gw terharu kenapa Rani yang selama ini di cari kepolisian untuk kasus Antasari Azhar (selanjutnya Rani Yang Selama Ini Dicari Kepolisian Untuk Kasus Antasari Azhar gw singkat RYSIDKUKAA), malah mau membantu gw. Gw pun terlibat pembicaraan dengan RYSIDKUKAA.

Gw: “Rani? Kau kah itu?”
RYSIDKUKAA: “Iya” (dengan nada bicara penuh kesedihan RYSIDKUKAA menjawab)
Gw: “Gimana cuy kasus lo? Tp sebelum lo jawab mending lo Bantu gw dulu deh” (Apatis, egois, dan bengis, udah tau Rani lg sedih gw tetep ego sentris) jadi gini, bla..bla..bla..bla.. (gw certain kronologis kehilangan uang di ATM tadi)
RYSIDKUKAA: “ooo gitu?, tp lo kan tadi denger gw kerja di Bakmi GM, kalo lo mau order gw bantu tp kalo lo komplen ATM lo mending telepon BNI aja gih (dengan nada yang terus sedih tp mau menolong), jadi gini, (rani membuka curhatan ttg masalah dia)
Gw: tut…tut…tut…tut... (suara telepon terputus, gw tetep apatis, egois, dan bengis)

Ok baik, dialog diatas hayalan gw semata. Versi yang abasah adalah BNI call centre menjawab, karena transaksi sudah berjalan maka uang itu hilang, bayangkan uang yang gw tarik dari mesin edan nan error itu telah hilang, hilang, sekali lagi hilang…. Bagai disambar petir di tengah malam gelap gulita rasanya. Padahal uang itu mau gw belanjakan jas. Hiks..hiks..hiks.. Hilang….

Dan berhubung jas udah dipesan maka gw tetep mengeluarkan sejumlah uang untuk jas, hiks… makanya uang gw sekarang tinggal u menyambung hidup sampai ahir bulan Juni.

ditulis dg perasaan yang hampa oleh Anwar Yazidy yang apatis, egois, dan bengis
dan dari pada gw terus meringis maka gw memainkan trumpet yang naudzubilah nazis susahnya!

No comments:

Post a Comment