Monday, January 17, 2011

Kenistaan ke-1073: Tatapan menuduh di tumpukan sepatu

Gw paling gak tahan diem kalo lagi gak punya duit bawaannya mau jalan2 dan jajan sesuka hati makan yang enak dan mewah, aneh betul memang. (no wonder kalo gw gak kaya2, hi..hi..) Namun semua itu hanya menjadi gejolak kaula muda dihati gw aja karena mau gimapun gak bias terlaksana Karen factor D alias Duwit gak menunjang, nah cerita kenistaan ke 1073 yang menimpa gw kali ini bermula dari situ.

Sore yang cerah di bilangan BSD City nan tentram dan sentosa sejatinya menentramkan setiap insan yang hidup didalamnya seperti yang dinyanyikan oleh Manis manja group “aduh buyung …. mengapa lupa pada ku, ah ..selama engkau dirantau, kutunggu2 janjimu…” (ok baik gw sadar lagu “aduh buyung” gak mencerminkan negeri aman sentosa). Tentram, tentram tentram namun tidak bagi gw, gw yang sedari tadi berhasrat mau jalan jalan untuk sekedar makan enak dan belanja mewah (yang sekali lagi ditegaskan itu hanya hayalan belaka Karena dompet lagi tiris berat) bertekad hati untuk sekedar jalan2 di mall terdekat yang hanya membutuhkan ongkos angkotawati 2000perak saja sekali jalan..

Sesampainya dimal yang menjadi kebanggan anak gaul BSD dan sekitarnya (AGBSDDS), gw hanya window shopping, door shopping dan roof shopping (berasa ada di toko bangunan gw). Menimbang duit tak ada gw cuman meninjau suasana dan memantau keadaan, tertarik hati untuk masuk ke Sport Station yang terlihat lagi SALE. Lagi-lagi gw hanya meninjau dengan tampang yang meyakinkan dan aura yang menegaskan kalo gw mau belanja di sini, sambil sesekali gw tengok sebiji dua biji item yang terlihat menawan, lalu alangkah menggetkannya tatkala gw ambil sebuah sepatu yang jujur gak bagus2 amat namun pengen aja gw pegang, tiba2 tumpukan kardus setinggi Aura Kasih itu roboh aja dulu dengan tanpa permisi ke gw,

Semua mata tertuju pada gw…

Semua suara seketika hilang senyap… dan

Tatapan tuduhan ke gw dari berbagai penjuru mata angin seolah berkata “Hai pria tampan sempurna sekali tubuhmu tp kenapa kau robohkan rak sepatu itu?” (dialih bahasakan menggunakan KBBI JS Badudu) teks aslinya “Eh nyuk penting banget hidup lo ngrobohin tu rak! Buru gih nyingkir ato lo gw teriakin Artalita aka Ayin.”

Detik selanjutnya gw cuma biang “Sorry kak Sheren Sungkar, im not in purpose”.
Nyali gw ciut, muka gw mengkerut untung gak serta merta sakit perut. Eh gw gak habis pikir kenapa Bertrand Antholin bikin Album,… kalo boleh saran sih kenapa gak gabung ke The Sister aja biar jadi The sister and the friend (sebentar mereka berteman gak ya?), terus besok2 mbak Feni Bauty nyanyi gabung jg aja biar jadi the sister and the friend and the mom (Ciamik gak ide gw?) ok sorry kalo lompat jauh bener gw gak kehabisan akal gw langsung memanfaatkan jurus anti mati gaya gw, gw langsung keluarin BB type 6600 gw, terus gw menelepon 112 (bantuan darurat untuk polisi) yang penting gw bisa ngobrol di line telpon sambil ngeloyor menjauh…..

No comments:

Post a Comment