Monday, January 17, 2011

Ami Gas si-ember (amigos siempre): penuturan jujur pengalaman haru biru dengan tukang gas

Agak kurang elekhan memang pengalaman hidup gw gak jauh seputar tukang, mamang, dan abang.

Tersebutlah gw yang secara tidak sengaja dan ajaib selalu bermasalah dengan urusan per-orderan atau per-delivery-an dengan barang2 keperluan rumah tangga, pengalaman dalam bidang ini begitu kaya, dari mulai pengalaman pernah hampir terjadi baku hantam dengan petugas kirim air mineral gallon pernah pula hampir baku cium dengan KD (Raul Lemos kali ah)

Pertengahan tahun kemaren kantor gw mendatangkan para TKB alias tenaga kerja Bule (jangan coba2 mengartikan TKB menjadi Tenaga Kerja Banci, kita bukan Production House untuk film Madam X),  berhubung sang bule sebagian besar baru kali pertama menjejakkan kakinya di bumi Indonesia pertiwi ini maka sebagai pembantu umum gw kebagian tugas mulia nan tiada tandingannya yaitu bertanggung jawab dan membantu proses order atau pesan antar gas, air gallon, rental mobil, sewa tenda dan alat2 catering serta sedot wc (3 task awal doang yang bener selebihnya inspirasi dari iklan liar dipohon pinggir jalan). disinilah semua intrik mavia terjadi yang semakin memperkaya pengalaman hidup gw yang sekali lagi kurang Elekhan.

Intrik pertama:
“Kriiiiiingggggg…ngggg”, gw telepon sang penjual gallon air mineral dengan pearsaan bergelora

“Hallo ibu, selamat sore, saya Adli Fairus… bla..bla.. “(gw mengenalkan diri secara lengkap dan gamblang siapa gw dan apa kegiatan keseharian gw, dengan tidak lupa menyebutkan account twitter gw incase kalau sang ibu mau mem-follow gw)

“Iya ada apa?” sang Ibu, yang belakangan diketahui bernama AMI, menjawab dengan ketus dan kurang bersahabat. (gw masih maklum karena kita belum pernah bertemu, tatap muka dan atau kencan sebelumnya)

“Begini bu, saya hendak mengorder ..bla..bla…”(gw mengutarakan maksud dan tujuan gw dengan bahasa yang halus dan rapih sesuai kaidah bahasa Indonesia yang di sesuaikan, EYD)

“ya gak bisalah, anda ini gimana sih, udah jam 5 nih, anak buah saya udah pulang semua, emang situ mau ngambil? Enggak kan? Makanya kalo pesen jangan jam segini, gak bisa.. gak bisa!”

trek tut..tut… diluar dugaan nalar manusia sekeren gw bahkan nalar kecoak madagaskar sekalipun, mengingat reaksi ibu yang ajaib, yang agak perlu dirujuk ke kak Setto.

seketika amarah gw ikutan memuncak dan birahi gw menggelora (agak aneh, gak usah dibayangkan), gw gak menyangka apa yang gw terima, tp gw masih berusaha memahami mungkin memang waktunya aja yang gak tepat, dan mungkin gw yang salah karena terlahir begitu keren.

Intrik Kedua:
“kriiiingggggg.nggg” line telepon kembali gw hubungi, kali ini waktunya tepat karena berdasarkan jam dinding Dora sekarang baru jam 10 pagi, ok gak ada lasan sang Ibu AMI yang tempramen itu marah. Kecuali memang ibu Ami sedang mengalami premenopausal syndrome.

Langkah kedua gw antisipasi kemarahan dg kembali gw perkenalkan diri gw dan gw utarakan maksud dan tujuan gw, serta sedikit sisipan adlips kl sosis itu aneh apalagi diiklanin ama duo aneh.

“Ya ok baik, mau dikirim ke mana? sang ibu menjawab tanpa basa basi dan teges kayak bahasanya Ratna Sarumpaet”

“Hmmmmmm…Mmmmm” sesaat gw lupa ingatan kemana gas dan air gallon yang gw pesan itu akan dikirim, krn gw gak megang alamat sang bule yang meminta tolong ke gw,
gw gagap.. gw gagu… dan gw mati suri.

bak api ketemu bensin sang ibu kembali murka “Anda ini gimana sih? Niat gak sih? Saya gak ada waktu untuk meladeni orderan semacam ini”.  Klik tut..tut kembali telepon ditutup dengan brutal.

Penglaman 3, pengalaman 4, dan pengalaman 5 terus gagal, berhasil setelah mengalami pengalaman ke 11.  (lebay paripurna nih)

Sudahlah semua sudah terjadi tapi kl diingat-ingat lagi semua ini bikin gw marah, alasannya setandar sih,
pertama gw adalah pembeli yang seharusnya gw adalah raja, bukan ratu, atau duo maya, apalagi sinta jojo
kedua bukan gitu caranya menolak, seharusnya pakai bahasa yang shopan aja biar gw jg kembali menelpon lagi dikemudian hari, walaupun tetep gw telepon karena minimnya informasi dan link pergalonan.
ketiga,  gw marah aja kenapa Ami gas yang begitu terkenal seantero jagat raya dunia aherat itu pelayanannya gitu, mana ember dan pemarah lagi, cuiihhhhh

*masih dendem dan berniat bikin tandingan Chicko Galon, terima service Computer dan sedia ticket concert (berasa ibu Dibyo)

No comments:

Post a Comment