Ngomongin soal acting ibarat ngomongin sisi lain dari bakat
gw yang terpendam, saking terpendamnya sampe kalau digali oleh para pencari
bakat itu kaya ngegali harta karun atau hartanya Firaun butuh usaha yang luar
biasa besar, tirakat, dan dibarengik dengan semacam penggalian arkeolog, no wonder gak semua orang mau menggali, makanya karir keartisan melaluai acting gw
blm jg ditemukan. Pathetic
Berbagai ajang pencarian bakat jg gak menampung bakat gw
yang super ini
Dari Indonesia mencari zakat sampai factor xy (persamaan
kwadrat) jg gak menempung, anyway
Back to acting, bakat gw ini hanya keluar disaat posisi
terjepit saja ibarat kata ini seperti pahlawan super cara kerjanya. Yang kalau
di film2 jaman dulu sang guru akan berwasiat “Wahai anak ku, kamu adalah titisan dewa,
kamu akan punya kekuatan super yang akan keluar disaat yang dibutuhkan”
begitu lah kira2 percakapan yang terjadi… dan cerita dibawahini akan mengamini teory
semacam itu, begini ceritanya…
Pada suatu ketika di sore hari nan ceria, gw balik kantor
dengan suasana ceriah juga, kulambaikan tangan arah diagonal dengan percepatan yang
konstan pertanda sebuah kode2 rahasia untuk menyetop angkot. (Cukup
rahasia loh untuk sebuah kode, soalnya
pernah temen gw nyetop angkot dengan goyang2 pantat, eh di marahin. Terahir gw
jg pernah dengan kode kedip2 mata eh ditawar) ok baik focus
Angkot tanpa penumpang itu melaju dengan damai, kedamaian
nan membius gw untuk mengeluarkan gas aka kentyuuut (maaf pemirse kate2 awa' teramat seronok namun ta' sedap ditelinge, #ala melayu kuno). Sebagai
orang yang berbudi pekerti luhur penuh tatakrama dan memegang teguh norma
sopansantuna ketimuran, gw bukalah jendela dengan levaaaaaaar (baca; lebaaaar
dengan sudut kemiringan bibir 45 derajat, coba deh) dengan pikiran menerawang
menikmati indahnya alam BSD dari dalam angkot lalu segera gw berhajat. Tak
bersuara namun cukup menusuk aromanya
Hati tersontak kaget, lamunan buyar dan panic melanda
tatkala detik berikutnya setelah gas nitrogen (hmmmmm bener gak ya kandungannya
nitrogen, mungkin campur belerang dan formalin kali) segera setelah gas dihembuskan
segerombolan cewek cantik pegaiwai bank swasta nasional berbondong2 naik ke
angkot gw. Panic dalam diri gw menuntut gw untuk berfikir cepat sigap dan
solutif. walau tak ada pilihan sebenernya selain berdoa supaya tuh gas gak
terjebak dalam ruang 1 X 2 m ankot, Supaya gas segera keluar dari jendela, Supaya
gas gak terhirup oleh neng2 manis pegawai bank itu. Kasihan nanti kecantikan
paripurnanya akan luntur semua.
Mereka belum teracuni sampai saat kehawatiran gw naik ke
level panic tingkat dewa takala salah satu dari gadis cantik itu berinisiatif
untuk menutup jendela yang gw buka sebelumnya. Niat baiknya sih mulia supaya
rambut indah mereka tidak tertepa angin angkot. Tapi hampir bisa ditebak apa
yang akan terjadi, setelah gas mulai menjalar ke idung2 mungil mereka serentak
mereka menggernyitkan dahi pasang muka maarah kecantikan pudar seketika. Mereka
berubah jadi Haina lapar yang siap menerkam
Mereka mulai komen dan protes “; sipa sih ini kentut, bau bgt…”
Sebagai tertuduh utama, gw jg gak mau jadi bulan2an massa,
tidak mau terjadi penganiayaan atas nama gender, kapanikan itu menstimulus otak
gw untuk mengaktifkan semua motorik bakat2 yang selama ini terpendam yaitu jeng jeng “Acting”
Gw ber-acting bak actor watak sekaliber Idris Sardi, dengan
tanpa bicara, hanya mengandalkan olah tubuh gw aja seolah menyampaikan “iya
nih siapa sih bau bgt” dengan dibumbui gerakan tangan menutup idung dan mata
tepicing ke segerombolan gadis2 cantik naas itu. Acting gw nan paripurna
ternyata membuahkan hasil salah satu diantara gadis itu mulai menyalahkan salah
satu diantara temannya “Pasti lo ya?, lo kan kalo kentut suka sembarangan.” Gw
masih terus beracting sebagai tokoh pemuda innocence yang terzalimi oleh bebauan yang
tak berprikehidungan ini. Masih dengan acting menggernyit dan satu tangan menyumpal
lobang idung (walau lagi2 its not works krn lubangidung gw itu sepatutnya gw
tutup dengan jempol plus kelingking bersamaan, yup lebar, ok skip jangan
dibahas)
Acting gw, gw perkuat dengan kibas2in telapak tangan seolah bau
ini akan membunuhku, gw jg pake adegan buka jendela tadi dengan brutal pertanda
kl gw protes dengan kerasnya atas penganiayaan hidung di sore hari ini.
Acting gw benar2 berhasil, at least mereka gak kemudian
bersatu untuk menuduh gw sebagai biang onar, mereka masih gaduh dan heboh,
namun takut kedok penyamaran gw terbuka maka segera sesudahnya gw ketuk atap
angkot pertanda minta turun. Lagi2 cara ini adalah cara jitu untuk tidak
terhindar dari terbukanya penyamaran anggota CIA penyebar bomb kentut ini.
Gw turun dengan damai dan sentosa meninggalkan kegaduhan
angot yang mungkin dalam waktu dekat akan stop karena semua mati keracunan
termasuk abang supir nan budiman atau buruk2nya mereka akan berubah jadi zombie
pelahap kentut.
Setelah turun angkot gw sempatkan melirik ke dalam angkot
meninjau apa yang akan terjadi,
Yaaa anda benar mereka telah bersatu dan sependapat tentang
siapa sebenernya penyebab misteri tersebarnya kentut ini. Ups sorry gals!!!
Hahahahahaha!!! Baru baca ni tulisan! Dassar!!! PAripurna ya bo! Kentut lo and tulisan lo! Hahahaha
ReplyDelete