Wednesday, July 3, 2013

Terjebak dalam acting yang tak diharapkan; Epic Story


Ngomongin soal acting ibarat ngomongin sisi lain dari bakat gw yang terpendam, saking terpendamnya sampe kalau digali oleh para pencari bakat itu kaya ngegali harta karun atau hartanya Firaun butuh usaha yang luar biasa besar, tirakat, dan dibarengik dengan semacam penggalian arkeolog, no wonder gak semua orang mau menggali, makanya karir keartisan melaluai acting gw blm jg ditemukan. Pathetic 
Berbagai ajang pencarian bakat jg gak menampung bakat gw yang super ini
Dari Indonesia mencari zakat sampai factor xy (persamaan kwadrat) jg gak menempung, anyway

Back to acting, bakat gw ini hanya keluar disaat posisi terjepit saja ibarat kata ini seperti pahlawan super cara kerjanya. Yang kalau di film2 jaman dulu sang guru akan berwasiat Wahai anak ku, kamu adalah titisan dewa, kamu akan punya kekuatan super yang akan keluar disaat yang dibutuhkan begitu lah kira2 percakapan yang terjadi dan cerita dibawahini akan mengamini teory semacam itu, begini ceritanya

Pada suatu ketika di sore hari nan ceria, gw balik kantor dengan suasana ceriah juga, kulambaikan tangan arah diagonal dengan percepatan yang konstan pertanda sebuah kode2 rahasia untuk menyetop angkot. (Cukup rahasia  loh untuk sebuah kode, soalnya pernah temen gw nyetop angkot dengan goyang2 pantat, eh di marahin. Terahir gw jg pernah dengan kode kedip2 mata eh ditawar) ok baik focus

Angkot tanpa penumpang itu melaju dengan damai, kedamaian nan membius gw untuk mengeluarkan gas aka kentyuuut (maaf pemirse kate2 awa' teramat seronok namun ta' sedap ditelinge, #ala melayu kuno). Sebagai orang yang berbudi pekerti luhur penuh tatakrama dan memegang teguh norma sopansantuna ketimuran, gw bukalah jendela dengan levaaaaaaar (baca; lebaaaar dengan sudut kemiringan bibir 45 derajat, coba deh) dengan pikiran menerawang menikmati indahnya alam BSD dari dalam angkot lalu segera gw berhajat. Tak bersuara namun cukup menusuk aromanya

Hati tersontak kaget, lamunan buyar dan panic melanda tatkala detik berikutnya setelah gas nitrogen (hmmmmm bener gak ya kandungannya nitrogen, mungkin campur belerang dan formalin kali) segera setelah gas dihembuskan segerombolan cewek cantik pegaiwai bank swasta nasional berbondong2 naik ke angkot gw. Panic dalam diri gw menuntut gw untuk berfikir cepat sigap dan solutif. walau tak ada pilihan sebenernya selain berdoa supaya tuh gas gak terjebak dalam ruang 1 X 2 m ankot, Supaya gas segera keluar dari jendela, Supaya gas gak terhirup oleh neng2 manis pegawai bank itu. Kasihan nanti kecantikan paripurnanya akan luntur semua.

Mereka belum teracuni sampai saat kehawatiran gw naik ke level panic tingkat dewa takala salah satu dari gadis cantik itu berinisiatif untuk menutup jendela yang gw buka sebelumnya. Niat baiknya sih mulia supaya rambut indah mereka tidak tertepa angin angkot. Tapi hampir bisa ditebak apa yang akan terjadi, setelah gas mulai menjalar ke idung2 mungil mereka serentak mereka menggernyitkan dahi pasang muka maarah kecantikan pudar seketika. Mereka berubah jadi Haina lapar yang siap menerkam

Mereka mulai komen dan protes ; sipa sih ini kentut, bau bgt…”

Sebagai tertuduh utama, gw jg gak mau jadi bulan2an massa, tidak mau terjadi penganiayaan atas nama gender, kapanikan itu menstimulus otak gw untuk mengaktifkan semua motorik bakat2 yang selama ini terpendam yaitu jeng jeng Acting

Gw ber-acting bak actor watak sekaliber Idris Sardi, dengan tanpa bicara, hanya mengandalkan olah tubuh gw aja seolah menyampaikan iya nih siapa sih bau bgt dengan dibumbui gerakan tangan menutup idung dan mata tepicing ke segerombolan gadis2 cantik naas itu. Acting gw nan paripurna ternyata membuahkan hasil salah satu diantara gadis itu mulai menyalahkan salah satu diantara temannya Pasti lo ya?, lo kan kalo kentut suka sembarangan. Gw masih terus beracting sebagai tokoh pemuda innocence yang terzalimi oleh bebauan yang tak berprikehidungan ini. Masih dengan acting menggernyit dan satu tangan menyumpal lobang idung (walau lagi2 its not works krn lubangidung gw itu sepatutnya gw tutup dengan jempol plus kelingking bersamaan, yup lebar, ok skip jangan dibahas)
Acting gw, gw perkuat dengan kibas2in telapak tangan seolah bau ini akan membunuhku, gw jg pake adegan buka jendela tadi dengan brutal pertanda kl gw protes dengan kerasnya atas penganiayaan hidung di sore hari ini.

Acting gw benar2 berhasil, at least mereka gak kemudian bersatu untuk menuduh gw sebagai biang onar, mereka masih gaduh dan heboh, namun takut kedok penyamaran gw terbuka maka segera sesudahnya gw ketuk atap angkot pertanda minta turun. Lagi2 cara ini adalah cara jitu untuk tidak terhindar dari terbukanya penyamaran anggota CIA penyebar bomb kentut ini.
Gw turun dengan damai dan sentosa meninggalkan kegaduhan angot yang mungkin dalam waktu dekat akan stop karena semua mati keracunan termasuk abang supir nan budiman atau buruk2nya mereka akan berubah jadi zombie pelahap kentut.

Setelah turun angkot gw sempatkan melirik ke dalam angkot meninjau apa yang akan terjadi,
Yaaa anda benar mereka telah bersatu dan sependapat tentang siapa sebenernya penyebab misteri tersebarnya kentut ini. Ups sorry gals!!!

1 comment:

  1. Hahahahahaha!!! Baru baca ni tulisan! Dassar!!! PAripurna ya bo! Kentut lo and tulisan lo! Hahahaha

    ReplyDelete